Pangkalpinang,VissionNews.Com- Ketua Pengurus Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Cabang Pangkalpinang, drg. Widyanita Wahab mengungkapkan bahwa tingkat kehilangan dan kerusakan gigi anak usia sekolah di Pangkalpinang masih tergolong tinggi. Berdasarkan data tahun 2023, Bangka Belitung bahkan menempati peringkat tiga besar nasional terkait kasus kerusakan gigi.
“Kita mengumpulkan data dari puskesmas, dan memang angka kehilangan atau kerusakan gigi di usia sekolah masih cukup tinggi. Ini terjadi karena kurangnya pengetahuan orang tua mengenai kesehatan gigi,” kata drg. Widyanita, Minggu (7/12/2025).
Menurutnya, sebagian besar orang tua belum memahami bahwa kesehatan gigi sangat berkaitan dengan proses mengunyah, penyerapan nutrisi, hingga berdampak pada risiko stunting.
“Kalau anak mengunyah tidak baik kemudian nutrisi tidak terserap, maka angka stunting kita juga cukup tinggi. Jadi ini saling berkaitan,” jelasnya.
Ia menyampaikan, salah satu lokus stunting di Pangkalpinang berada di Kelurahan Air Itam. Dari hasil pengamatan, hampir seluruh anak di wilayah tersebut memiliki kondisi gigi yang rusak.
PDGI bersama Pemerintah Kota Pangkalpinang kini menjalankan program edukasi dan pelayanan melalui Puskesmas. Program ini menyasar anak usia TK, SD, hingga SMP dalam kegiatan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS).
Tenaga kesehatan turun langsung memberikan penyuluhan dan pemeriksaan di sekolah–sekolah.
“Sementara ini edukasi dilakukan mulai TK sampai SMP. Untuk jenjang SMA/SMK baru sebatas skrining, karena pada usia tersebut gigi permanen sudah tumbuh seluruhnya,” terangnya.
Menanggapi asumsi masyarakat mengenai air tanah Bangka Belitung yang mengandung timah dan memiliki pH asam, drg. Widyanita menyebut hal tersebut tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap kerusakan gigi.
“Yang paling berpengaruh tetap perilaku hidup sehat. Jika tidak menggosok gigi pada malam hari sebelum tidur, itu tentu akan merusak gigi,” ucapnya.
Dengan kondisi ini, PDGI menilai edukasi kesehatan gigi kepada anak dan orang tua harus terus diperkuat guna mencegah kerusakan gigi sejak dini, sekaligus menekan angka stunting di Kota Pangkalpinang.









