Pangkalpinang,VissionNews.com- Pj Walikota Pangkalpinang Lusje Anneke Tabalujan mengatakan bahwa Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pangkalpinang untuk ketentuan anggaran 20 persen sudah dialokasikan.
“Dan program-program nya sudah tersusun rapi sesuai dengan ketentuannya,” ucap Pj Walikota Lusje saat kunjungan ke Dindikbud Kota Pangkalpinang, Selasa (19/12/2023).
Dikatakannya bahwa kunjungan hari ini dalam rangka kunjungan ke beberapa dinas-dinas untuk melihat fasilitasnya dan program apa yang ada di dinas tersebut.
Apakah sudah tersusun program-progran di tahun 2024 dan apa yang sudah dicapai di tahun 2023.
“Nanti bukan hanya Dindikbud, Dinas PUPR dan Dinkes saja yang saya kunjungi, tetapi semua dinas-dinas akan dikunjungi satu persatu,” ujarnya.
Sementara itu, Erwandi selaku Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pangkalpinang mengatakan untuk indeks guru dan siswa di Kota Pangkalpinang sudah mulai membaik.
Walaupun ada beberapa sekolah yang peningkatan mutu nya belum maksimal.
Seperti image orang tua bahwa itu sekolah populer dan ini sekolah biasa saja, Ia langsung menanggapinya.
Dikatakannya bahwa dalam peningkatan mutu sekolah, kami Dindikbud sudah melakukan rotasi atau mutasi para guru-guru.
Yang identik dengan kemampuan guru-guru di sekolah masing-masing.
Contohnya ada salah satu sekolah SMP yang favorit, itu gurunya ada beberapa kita mutasi kan.
Seperti SMP 10, itu sekolahnya sudah bagus karena Kepala Sekolah nya itu terbaik di tingkat Nasional.
Sekarang SMP 10 sudah maju, dimana dulunya SMP 10 itu adalah SMP tawuran atau buangan.
“Tetapi sekarang dengan kepala sekolah yang baru, yang inovatif dengan menyelenggarakan shalat bersama-sama akhirnya para orang tua pun terpicu untuk menyekolahkan anaknya di SMP tersebut,” ungkapnya.
Kebetulan kepala sekolah nya baru saja dilantik di tahun 2023 ini, tetapi progresnya sudah ada.
Menurutnya sekarang tidak ada lagi Sekolah Bertaraf Internasional (SBI), hanya saja mindset orang tua yang masih memandang bahwa sekolah itu adalah sekolah unggulan.
“Tetapi sebenarnya tidak ada lagi, karena seluruh sekolah sekarang sudah disama ratakan,” ujarnya