Pangkalpinang,VissionNews.Com- Kegiatan Job Fair 2025 yang berlangsung selama dua hari resmi ditutup oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Pangkalpinang, Juhaini, mewakili Pj Wali Kota Pangkalpinang. Acara ini digelar oleh Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Pangkalpinang sebagai upaya nyata mengatasi tantangan ketenagakerjaan di daerah tersebut.
Dalam sambutannya, Juhaini menyampaikan bahwa mempertemukan pencari kerja dan perusahaan penyedia lapangan kerja dalam satu tempat bukanlah hal mudah. Namun, kegiatan ini merupakan solusi konkret terhadap masalah ketenagakerjaan sekaligus bentuk realisasi visi Disnaker untuk meningkatkan kualitas pembangunan sumber daya manusia yang berkeadilan.
“Job Fair ini adalah wujud dari sinergi antara pengetahuan, keterampilan, dan pendidikan yang diterapkan secara langsung dalam dunia kerja,” ujarnya.
Pemkot Pangkalpinang, lanjut Juhaini, memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam menyukseskan kegiatan ini, termasuk 17 perusahaan lokal dari berbagai sektor yang telah membuka total 904 lowongan kerja. Menariknya, beberapa di antaranya menawarkan penempatan kerja di luar negeri.
Namun, Juhaini juga menyoroti tantangan ketenagakerjaan yang masih dihadapi Kota Pangkalpinang. Berdasarkan data Disnaker, tingkat pengangguran per Agustus 2024 tercatat mencapai 59,8 persen, mengalami kenaikan sebesar 0,22 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Disnaker juga mencatat adanya peningkatan kasus Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang mencapai hampir 550 kasus.
“Masalah utama dari meningkatnya pengangguran ini adalah ketidaksesuaian antara kompetensi pencari kerja dan kebutuhan dunia kerja,” tegasnya.
Ia menambahkan, sebagai ibu kota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Pangkalpinang menjadi magnet bagi pencari kerja dari kabupaten/kota sekitar. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi Disnaker untuk terus meningkatkan kompetensi masyarakat melalui pendidikan dan pelatihan kerja, di luar program seperti Job Fair.
“Kami berharap Job Fair ini tidak hanya menjadi kegiatan tahunan semata, tetapi juga dapat menjadi sarana berkelanjutan untuk meningkatkan keterampilan, memperkuat etos kerja, dan menciptakan SDM yang siap bersaing mengisi peluang kerja di masa depan,” pungkasnya.(ss).