Pangkalpinang,VissionNews.Com- Dalam upaya memperkuat ketahanan pangan daerah, Dinas Pangan dan Pertanian Kota Pangkalpinang terus menggalakkan program diversifikasi pangan dan pengembangan sektor peternakan. Program ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan masyarakat pada satu jenis pangan serta memastikan keamanan pangan dari paparan residu kimia.
Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kota Pangkalpinang, Samri, menyatakan bahwa selain mendorong peningkatan produksi tanaman lokal, pihaknya juga berfokus pada pengembangan peternakan, khususnya budidaya kambing Etawa.
“Kambing Etawa ini diharapkan menjadi primadona selain sapi, karena bisa menghasilkan susu sekaligus meningkatkan ekonomi keluarga,” ujar Samri, Kamis (14/08/2025).
Pengembangan kambing Etawa dilakukan melalui sistem “gading” atau giliran gading, yakni skema bergulir di mana kambing didatangkan dari Sumatera Selatan dan dikelola secara bersama. Petani penerima bantuan akan memelihara kambing hingga beranak, sementara induknya akan dialihkan ke petani lain agar manfaatnya terus bergulir di kalangan kelompok tani.
Saat ini, Dinas Pangan dan Pertanian telah menerima bantuan kambing dari PLN sebagai proyek percontohan yang akan berlangsung hingga tahun 2029.
Di sektor tanaman, pemerintah kota mendorong pemanfaatan lahan pekarangan warga melalui penanaman sayuran menggunakan polybag maupun sistem hidroponik. Program ini mendapat dukungan dari pihak ketiga seperti PT Timah dan Bank Indonesia yang membantu menyediakan benih, pupuk, dan peralatan tanam.
“Dengan hidroponik, kami ingin menarik minat masyarakat milenial. Modal awal memang besar, tapi peralatannya awet hingga 10 tahun. Harapannya, kelompok tani bisa mandiri dan mengembangkan usaha dari hasil panen,” tambahnya.
Untuk menjamin keamanan pangan, Dinas juga mengampanyekan penggunaan pestisida nabati berbahan alami seperti brotowali dan serai sebagai pengendali hama, guna mengurangi ketergantungan pada bahan kimia dan menjaga kualitas hasil panen.
Sebagai langkah konkret menjaga stabilitas harga pangan dan menekan inflasi, Pemkot Pangkalpinang juga akan menerima bantuan 200 ribu bibit cabai dari Dinas Pertanian Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Bibit tersebut akan dibagikan ke kelompok tani di setiap kelurahan.
“Program ini tidak hanya menekan biaya belanja masyarakat, tetapi juga berpotensi menambah penghasilan petani dan menjaga kestabilan harga cabai di pasar,” pungkasnya.(ss)