Babel,VissionNews.Com- Anggota DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Eddy Iskandar, menyoroti kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang kembali menyebabkan antrean panjang di sejumlah SPBU dalam beberapa hari terakhir.
Eddy menilai kondisi ini bukan hal baru, karena hampir setiap akhir tahun kelangkaan BBM selalu terjadi. Ia menegaskan bahwa Pertamina sebagai pihak yang bertanggung jawab atas distribusi dan pengawasan BBM harus memiliki langkah mitigasi yang jelas.
“Kelangkaan BBM sering terjadi setiap penghujung tahun. Ini persoalan rutin, dan mestinya sudah ada mitigasi dari Pertamina. Distribusi dan pengawasan hingga ke SPBU itu kewajiban Pertamina, bukan pemerintah,” ucap Eddy, Jumat (21/11/2025).
Menurutnya, dengan kewenangan yang dimiliki, Pertamina harus mampu menjaga ketahanan energi di daerah. Ia mempertanyakan bagaimana antrean panjang bisa langsung terjadi hanya karena keterlambatan distribusi satu hari.
“Lucu jika terlambat satu hari saja langsung muncul antrean panjang. Kalau ketahanan energi kita benar-benar aman, stok itu harusnya bisa bertahan empat sampai lima hari. Nah, ini yang kami pertanyakan,” tegasnya.
Eddy juga meminta Pertamina mengantisipasi persoalan yang sama agar tidak terus berulang setiap tahun.
“Persoalan ini mengganggu banyak hal, menghambat aktivitas kerja masyarakat, menghambat arus distribusi barang, dan ujungnya berdampak pada kenaikan biaya maupun harga barang. Ini harus menjadi perhatian serius Pertamina,” tambahnya.
Ia berharap kejadian kelangkaan BBM tidak kembali terulang, karena dampaknya dirasakan langsung oleh masyarakat luas dan sektor ekonomi.









